Keilmuan Biologi UIN Sunan Kalijaga Kembangkan Media Pembelajaran art technology
Keilmuan Biologi UIN Sunan Kalijaga Kembangkan Media Pembelajaran art technology
Sura Andi Nugroho, S.Sn., M.T memberi materi di seminar
Saat ini pendidik dituntut untuk
mampu berkreasi mengembangan media pembelajaran. Media pembelajaran yang
menarik akan mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar mengajar
sehingga memudahkan materi pelajaran dipahami para siswa. Sebagai
Fakultas yang mendidik para calon guru, Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Sunan Kalijaga dituntut juga untuk memberikan bekal kepada para
mahasiswa (calon pendidik) agar piawai menciptakan media pembelajaran
yang kreatif dan efektif. Menanggapi hal tersebut Prodi Pendidikan
Biologi, UIN Sunan Kalijaga mengundang Sura Andi Nugroho, S.Sn., M.T.
selaku wakil Direktur dari Modern School of Design Yogyakarta
menjadi pembicara dalam kegiatan yang mengusung tema “Penerapan Desain
Grafis dalam Pembelajaran Biologi,” bertempat di Ruang Teatrikal kampus
setempat, Kamis (5/10/17).
Dalam paparannya Sura Andi menjelaskan,
Desain Komunikasi Visual (DKV) berupa karya-karya film dan Dasain Grafis
berupa produk cetak bisa dijadikan alternatif untuk menciptakan media
pembelajaran yang efektif. Sekarang ini juga berkembang Desain
Elektronik (lebih luas dari Desain Grafis) karena pembuatan dan
penyajiaannya bisa melalui media komputer. Awalnya karya DKV/ Desain
Grafis/Desain elektronik merupakan karya seni terapan untuk tujuan
penamaan, promosi atau branding suatu produk agar dikenal,
disukai, dan dipahami pemanfaatannya oleh konsumen. Proses penciptaan
desain untuk suatu produk diawali dengan penentuan kata kunci agar bisa
tercita desain yang mudah menancap di benak konsumen. Misal desain
produk untuk sampo, kata kuncinya kemilau. Lalu bentuk positioning
untuk membuat konsumen fokus. Kekuatan metode DKV/Desain Produk/Desain
Elektronik menancap di benak konsumen tentang sebuh produk, bisa
dijadikan alternatif dalam membuatan media pembelajaran.
Dijelaskan, langkah awal menciptakan
media pembelajaran adalah melakukan riset dulu mengenai identitas dan
karakteristik audiensnya (usia, kebiasaan, pola pikir dan sebagainya).
Sementara media pembelajaran melalui DKV/Desain Grafis/Desain Elektronik
bisa berupa buku, info grafis, web, game, APPS, simulasi digital.
Terkait dengan Prodi Biologi, kepiawaian mengotak-atik DKV/Desain
Grafis/Desain Elektronik tidak hanya bermanfaat dalam menciptakan media
pembelajaran, bisa juga untuk mengembangan wirausaha terkait dunia
kebiologian. Maka orang-orang biologi perlu belajar media potoshop.
Media ini bisa menyederhanakan informasi rumit menjadi gambar-gambar
yang mudah dipahami. Perlu juga belajar infografis, Algoritma Fusi
(fungsinya antara lain untuk memotret pelajaran artifisial, pertumbuhan
pohon dan sebagainya), belajar membuat game, teknologi Motion Capture, Augmented Reality
dan lain-lain. Jika tidak bisa dilakukannya, bisa bekerjasama saling
menguntungkan dengan bidang DKV/Desain Grafis/Desain Elektronik.
Lulusan Studi Lanjut Bidang Game
Teknologi ITS Surabaya ini memberikan gambaran aplikasi media
pembelajaran biologi yang menggunakan teknologi AR atau Augmented Reality bernama “HeARt”.
Dijelaskan, aplikasi teknologi ini dengan menscankan kode-kode tertentu
melalui kamera HP atau komputer berkamera untuk menangkap marker, maka
akan muncul tampilan target. Misalnya; anatomi jantung yang disertai
data-data lain sebagai penjelas. Tampilannya yang berbentuk 3D, menjadi
hidup, jelas,dan terkesan nyata. Aplikasi ini adalah satu dari sekian
inovasi media pembelajaran biologi yang luar biasa.
Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan dan
Kerjasama, Dr. Muhammad Ja’far Lutfi di sela-sela forum menyampaikan,
sebagai ilmu terapan, Seni untuk mendesain suatu produk atau desain
komunikasi visual sangat cocok bersinergi dengan bidang pendidikan dan
pengembangan semua Prodi Fakultas Sains dan Teknologi. Tidak sebatas
pendidikan biologi saja. Fakultas Saintek, untuk kedepannya akan
bersinergi dengan Modern School of Design secara intens guna dapat
melahirkan karya-karya kolaborasi antara desain grafis dan ilmu sains,
sehingga lebih menambah kompetensi para mahasiswaanya (Weni
Hidayati/Royyan-Humas).
Sumber :
Komentar
Posting Komentar